Bismillahirrahmanirrahiim...
Wahai Pembaca Blog Niniek SS yang setia...
Allah adalah hidup dan kehidupan kita..Mengapa ? Tanpa Allah tak mungkin kita hidup. Manusia diciptakan, diadakan, dihidupkan oleh Allah dengan suatu KehendakNya. Dalam hidup manusia sudah ada kehendak Allah sejak ia di Sabda untuk hidup. Kehendak Allah ini masih murni berada bersama-sama didalam janin ketika masih ada didalam kandungan atau gua garba sang ibu. Tempat yang disucikan oleh Allah dengan AsamaNya “Rahim” sebagai tempat pertapaan sang bayi sebelum dilahirkan ke dunia yang penuh hiruk pikuk pilihan ini.
Jika Sang Ibu, sejak janin dalam kandungan sudah melakukan hal-hal yang selalu membuat Allah Ridho, maka janinpun sudah mulai terdidik dengan kebiasaan-kebiasaan salih. Sholat tepat waktu. Taat dan bakti kepada suami. Rajin baca Qur’an. Senang shodaqoh. Dan senang melakukan kebaikan-kebaikan dan kesucian, maka sang janinpun sudah mempunyai bibit-bibit watak kesalihan sejak dalam kandungan, sehingga ketika ia dilahirkan ke dunia, ia cenderung akan mencari “Zona sejenis” dengan zona ketika ia berada dalam kandungan ibunya.
Ketika ia menjadi kanak-kanakpun akan cenderung senang mengaji, senang sholat, cinta membaca Qur’an walau belum mengerti maknanya. Senang memberi jajan kepada temannya ketika ia sedang makan jajanan. Jika dipanggil orang tuanya akan segera berlari. Jika disuruh mandi, ketika ia sedang bermain, maka ia akan segera pulang dan mandi. Ia tidak mau ibunya sedih jika ia tak segera mandi...
Ketika ia sekolah mulai mengenal dunia luar. Ia mulai belajar menyesuaikan diri dengan pergaulan yang asing baginya. Hati nuraninya yang didalamnya ada Kehendak Allah, lalu menuntunnya bagaimana ia harus bersikap dalam dunia baru. Anak-anak yang didalam kandungan sudah terbiasa terdidik dengan segala kebaikan pada jalan Allah, maka ketika ia mulai bergaul dengan dunia luar, maka akan mudah menempatkan diri dan bersifat arif terhadap keadaan.
Lain halnya dengan anak yang ketika berada dalam kandungan ibunya masa bodoh terhadap dirinya sendiri. Kadang sholat kadang tidak. Boro-boro mau baca Qur’an dan mengaji. Maka si anak ketika terlahir dan mulai berbaur dengan dunia luar, akan berkepribadian semau gue. Karena hati nuraninya yang berisi Kehendak Allah tergeser oleh pergaulan baru yang beraneka ragam coraknya. Ia tak mampu memilih mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Baginya, antara keduanya sangatlah tipis bedanya.
Anak yang ketika dalam kandungan ibunya selalu berkehidupan salih, akan mempunyai kepekaan yang lebih sensitif dibanding anak yang terlahir dari ibu yang ketika mengandungnya bersikap masa bodoh terhadap hidupnya. Sehingga ketika dewasapun anak akan lebih peka memilih yang terbaik dari antara yang baik, dan meninggalkan yang terburuk diantara yang buruk-buruk.
Hati nurani yang disana singgah Kehendak Allah, akan selalu membimbing manusia kejalan yang DikehendakiNya, adalah jalan kebenaran dan keselamatan. Dan hati nurani ini juga sangat tergantung ketika ia berada dalam kandungan dulu.
Jika ia ketika dalam kandungan terbiasa dalam lingkungan yang baik, maka hati nurani ini ketika lahir menjadi manusiapun akan tetap peka dengan bimbingan Allah, sehingga mudah membedakan antara yang hak dan yang batil, antara yang baik dengan yang buruk.
Lain halnya jika sejak dalam kandungan ia terbiasa dalam lingkungan yang buruk, maka ketika ia terlahir menjadi manusiapun ia tidak mempunyai kepekaan dengan bimbingan Allah SWT.
Seseorang yang ketika dalam kandungan sudah terbiasa dalam kehidupan yang baik-baik, maka ketika ie terlahirpun akan lebih cenderung menyukai yang baik-baik, bahkan ia akan selalu mengembangkan dirinya dengan meningkatkan kebaikan yang ada dalam dirinya, sehingga kualitasnya sebagai manusia akan semakin lebih baik daripada sebelumnya.
Ia akan menjadi manusia yang beriman, mandiri dan manfaat. Manfaat bukan saja bagi dirinya sendiri namun juga manfaat bagi banyak orang, bagi lingkungannya. Menjadi pribadi yang tidak sulit dan menyulitkan orang lain. Ada kan seseorang yang sering menyulitkan kita, padahal kita sudah berbuat sangat baik dalam kehidupan kita ?
Jadi sangatlah erat hubungan antara didalam kandungan dengan diluar kandungan.
Bahkan menurut saya, kehidupan seorang ibu ketika mengandung, akan sangat menentukan kehidupan bayi yang dikandungnya ketika ia kelak dilahirkan ke dunia ini.
Jadi jika kalian menjadi seorang ibu, yang ingin anak-anak kalian menjadi orang yang salih, mendoakannya bukan sejak ia sudah menjadi anak-anak, meskipun itu juga sangatlah baik. Yang terbaik adalah bersikaplah baik ketika mengandung. Taatilah perintah Allah ketika mengandung. Dan doakanlah dengan segala doa kebaikan bagi sang anak, agar kelak ketika lahir ia menjadi anak yang salih sebagaimana yang kita harapkan.
Mendidik ketika seorang anak masih didalam kandungan akan jauh lebih mudah dibanding mendidiknya ketika sudah lahir. Apapun yang dilakukan seorang ibu ketika anak didalam kandungan, bukankah bayi akan selalu menurut dan tak bisa berontak ? Namun mendidik ketika ia sudah lahir, maka anak bisa saja menurut atau bisa saja berontak jika tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Karena ia sudah mempunyai kehendak atau kemauan.
Apapun didikan orang tua kita, ketika mengandung kita, tak perlu disesali. Baik yang baik maupun yang buruk harus disyukuri. Karena ini adalah bagian dari takdir atas diri kita.
Jika diawal artikel saya mengatakan bahwa Allah adalah hidup dan kehidupan kita, adalah sungguh benar. Seluruh hidup dan kehidupan manusia adalah ada campur tangan Allah. Tak ada dalam sedetikpun hidup dan kehidupan manusia tanpa campur tangan Allah. Seluruh aspek kehidupan manusia, dalam setiap detiknya PASTI dan SELALU melibatkan Allah.
Kesehatan ? Keselamatan ? Rejeki ? Kesuksesan ? Kebahagiaan ? Ketenangan ? Kesejahteraan ? Kemudahan ? Kelancaran ? Kedamaian ? Apakah itu datang dengan tiba-tiba ? Dan tak melibatkan campur tangan Allah didalamnya ?
Namun kita semua sering lupa ! Sehingga tak pernah mensyukuri apapun nikmat yang Allah berikan kepada kita sekalian.
Cobalah renungkan teman.
Kita sehat apakah karena kita banyak uang lalu bisa membeli berbagai makanan yang bergizi dan bisa membeli berbagai fasilitas kesehatan, sehingga kita menjadi sehat ? Tidak bukan ? Itu hanyalah bagian kecil dari syareatnya. Namun pemilik kesehatan adalah Allah belaka. Jika Allah tak mengijinkan kita sehat ? Banyak kok seseorang yang banyak duit, bisa makan apa saja, mempunyai fasilitas apa saja sebagai pendukung kesehatan, namun jatuh sakit yang tak sembuh-sembuh ? Iya kan ? Itulah. Mengapa ? Ya karena kesehatan yang ada pada kita, adalah Ridho Allah SWT.
Kita selamat. Apakah karena kecanggihan tehnologi peralatan keamanan yang kita miliki ? sehingga kita selamat ? Banyak kok, yang rumahnya mewah, dimana-mana dipasang sisi TV, dimana-mana terpasang alarm tanda bahaya. Dari tanda bahaya kebakaran, tanda bahaya ada pencuri, tanda ada tamu diluar, bunyi deringnya sendiri-sendiri. Namun masih juga terjadi mati kebakaran dalam rumah mewahnya. Mengapa ? Ya karena keselamatan yang menentukan hanyalah Allah SWT. Bukan peralatan canggih apapun !!!
Jadi gantungkanlah keselamatan kita dan semua apapun dalam hidup kita, hanya kepada Sang Pemilik keselamatan, ialah Allah SWT. sendiri. Bukan kepada alat. Alat sekedar sarana bantu semata.
Rejeki ? Apakah kemakmuran yang ada pada kita karena semata kerja keras kita ? Banyak kok yang sudah bekerja keras mandi peluh setiap hari namun rejekinya pas-pasan terus, sementara yang hanya sedikit berusaha namun banyak berdzikir kepada Allah diberi banyak kemudahan oleh Allah ?
Hidup adalah misteri yang sangat unik. Dimana sering terjadi teka-teki yang tak masuk akal.
Namun jika pada setiap peri kehidupan kita banyak bersyukur kepada Allah SWT, insya Allah akan selalu banyak kemudahan dan hidup kita akan bertabur dengan nikmat, banyak rejeki. Rejeki bukan hanya berbentuk uang saja, namun setiap nikmat adalah rejeki.
Dan kaya bukanlah yang banyak uangnya, namun ketika membutuhkan sesuatu Allah cukupkan.
Agar kita mudah mencapai cita-cita kita, sucikan diri kita lahir dan batin. Agar kehidupan kita suci sebagaimana ketika kita masih berada dalam kandungan ibu, sehingga nurani kita akan menjadi peka dalam menangkap isyarah-isyarah bimbingan Allah dalam hidup kita. KehendakNyalah yang jadi. Bukan kehendak kita. Jika kita bisa peka dalam menangkap isyarah Allah, maka hidup kita akan enak sekali dijalani.
Apalagi bulan ini adalah bulan suci. Bulan yang sangat mustajjabah untuk berdoa dan memohon ampunan. Bulan yang sangat baik untuk mensucikan diri. Selamat Menunaikan Bulan Suci Ramadhan, semoga kita semua mendapat limpahan ampunan, Rahmat dan KeberkahanNya. Amiin Ya Rabbal’alamiin
Demikian semoga artikel ini bermanfaat. Insya Allah masih berjumpa lagi pada artikel mendatang.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo, 14 juni 2016.
Salam Ubudiyah,
Niniek SS